Apa itu paradigma?
Sekalipun istilah paradigma jarang dibahas di pembicaraan-pembicaraan umum, paradigma sangat melekat dengan kehidupan kita. Keputusan, tindakan, atau apapun yang diucapkan merupakan gambaran dari paradigma.
Mengapa seseorang melakukan sesuatu yang tidak umum merupakan ekspressi dari paradigma. Paradigma merupakan topik yang kompleks. Tidak mudah dijelaskan, tetapi ia eksis.
Menurut Webster's NewWorld Dictionary, kata paradigma berarti contoh atau model. Ibarat sungai, paradigma merupakan kumpulan dari arus-arus yang kecil yang menjelma menjadi arus yang besar.
Paradigma merupakan kumpulan dari pemikiran-pemikiran atau keyakinan-keyakinan yang terjalin menjadi satu dan paradigma ini menjadi fondasi dari seluruh tindakan dan keputusan.
Apakah keyakinan-keyakinan itu disadari atau tidak atau tindakan itu dilakukan secara konsisten atau tidak, tindakan-tindakan merupakan gambaran dari paradigma yang sesungguhnya.
Paradigma tidak muncul begitu saja. Itu terbentuk dalam kurun waktu yang panjang.
Dimulai ketika janin masih di rahim seorang ibu, terus berlanjut ke masa bayi, anak kecil, anak-anak, remaja, pemuda, dewasa sampai tua, proses pembentukan paradigma terus berlangsung.
Yang berbeda adalah bahwa di saat dewasa atau tua paradigma lebih sulit dibentuk atau dirubah dari pada ketika masih anak-anak, remaja atau pemuda.
Pada
anak-anak, keyakinan-keyakinan yang diterima masih belum dianalisa atau
dipikirkan dengan matang; sedangkan di masa dewasa atau masa tua, setiap
keyakinan atau pemikiran yang baru dipelajari, dianalisa,
diinterpretasi sesuai dengan paradigma yang telah terbangun.
Tidak
mengherankan kalau orang yang lebih tua atau yang memiliki banyak
informasi relatif sulit untuk dipengaruhi.
Ini karena paradigma yang
sudah terbangun sudah cukup kuat atau solid sehingga informasi apapun
yang diberikan kepadanya tidak mudah sikapnya berubah.
Ini tidak
berarti bahwa orang yang sudah tua atau dewasa tidak dapat lagi
berubah. Perubahan paradigma masih mungkin terjadi.
Namun, hanya dalam
keadaan terdesak atau karena kekuatan informasi yang diterima tidak
terbendung sehingga paradigma berubah.
Mengapa bisa demikian? Ini misteri. Tak satu pun yang bisa menelaah atau menganalisa mengapa paradigma setiap orang berbeda. Setiap anak dalam satu keluarga akan mempunyai paradigma yang berbeda.
Tidak ada dua orang yang memiliki paradigma yang benar-benar sama.
Dalam keluarga, besar kemungkinan setiap anggota keluarga punya pilihan partai atau kepala daerah. Perjalanan hidup tiap anak dari keluarga yang sama juga berbeda karena perbedaan paradigma.
Karena paradigma merupakan kumpulan kepercayaan-kepercayaan dasar, tidak mudah untuk mengubahnya. Keyakinan adalah sesuatu yang tidak kelihatan.
Kalaupun itu dijelaskan, substansi dasar adalah dalam bentuk kata-kata. Bagaimana kata-kata akhirnya dapat membentuk atau merubah paradigma seseorang- ini tetap misterius.
Tidak ada yang bisa menelusuri dan menjelajahi bagaimana paradigma terbentuk atau berubah. Yang bisa dilacak adalah kapan informasi-informasi diterima dan bagaimana kata-kata yang diterima akhirnya merubah sikap dan tindakan seseorang.
Namun, proses perubahan paradigma itu tetap misteri. Apakah setiap informasi diterima atau tidak- ini juga tidak dapat dipastikan. Mahasiswa yang mendengar mata kuliah yang sama dari dosen tidak akan mempunyai perjalanan karir yang sama.
Anak-anak yang dibesarkan dalam sebuah keluarga juga tidak akan menjalani hidup yang sama. Tindakan dan sikap ditentukan dari paradigma yang terbangun. Namun, bagaimana paradigma ini terbangun ini tetap misteri.
Mungkinkah paradigma berubah? Mungkinkah keyakinan berubah? Mungkin. Namun, bagaimana proses perubahan itu tetap misteri.
Copyright 2009-2023 putra-putri-indonesia.com