Kebiasaan berpikir negatif (kritis) bisa memberikan citra yang negatif
bagi Anda bila sering memperagakannya. Relasi dengan orang lain bisa
jadi kurang baik; orang lain bisa menghindar untuk bergaul dengan Anda.
Namun demikian, kekuatan berpikir kritis sangat besar. Pertama, ia mampu menahan gempuran ide-ide yang kelihatan menarik dan menjanjikan.
Di tengah-tengah banyaknya persoalan, ide bisa digulirkan dan dibuat
menarik sedemikian rupa. Data-data pendukung dan analisa disajikan. Ide
dipresentasikan dengan begitu memukau. Namun, hanya proses berpikir
kritislah yang bisa membendungnya.
Berpikir kritis mempelajari
substansi dan motif di balik ide dan agenda tersembunyi. Ia memeriksa
dengan teliti bagaimana sasaran akan diraih, mempelajari dampak bila ide
diimplementasikan dan merinci hal-hal yang membuat ide tidak akan
berjalan.
Ia tidak mau dikecoh oleh usul-usul yang kelihatan menarik,
tetapi ia membuat benteng dengan menggunakan asumsi bahwa orang lain
bisa salah.
Berpikir kritis akan menyajikan dampak buruk dari
pemikiran-pemikiran mentah, menolak ide reformasi tanpa persiapan matang
dan menyajikan implikasi negatif dari ide-ide spontan.
Ia mampu mengusir ide-ide yang konyol dan membuat daftar kerugian bila ide-ide yang tidak matang diterapkan.
Ia lihai menunjukkan kelemahan ajaran-ajaran sesat yang dibungkus dengan retorika yang kosong. Ia dapat menghancurkan kekuatan persuasif dan janji-janji palsu dari pemimpin agama yang ingin mengelabui publik.
Selain itu, berpikir kritis dapat merantai ajaran-ajaran membingungkan. Ia menguji asumsi-asumsi yang digunakan dan mengecek apakah ada harmonisasi antara prinsip yang satu dengan prinsip lainnya.
Ia menelanjangi hal-hal yang tidak masuk akal dengan menyodorkan pikiran-pikiran umum (common sense), hati nurani, dan terutama informasi-informasi yang otoritatif.
Ketiga, berpikir negatif (kritis) mampu membuat daftar kelemahan dari data-data yang digunakan untuk mendukung sebuah usulan.
Ia tidak terpukau akan hal-hal yang menguntungkan. Ia mampu mengecek kesalahan dari data-data pendukung yang digunakan.
Ia menyodorkan data-data yang paling otoritatif untuk menggugurkan data-data pendukung sebuah usulan dan menunjukkan kelemahannya. Ia menghitung kerugian- waktu, materi, tenaga, dan uang- kalau ide diterapkan.
Dengan kata lain, ia menyajikan informasi penyeimbang dan alasan-alasan yang kuat untuk mematahkan usulan-usulan yang kelihatan menjanjikan.
Keempat, berpikir kritis mampu mengawal hal-hal baik dan menolak ide-ide yang kelihatannya bagus dan hebat, tapi berbahaya.
Berpikir kritis bisa menjaga kestabilan sebuah kondisi. Ia menjaga agar ide-ide yang baru bukan merusak hal-hal yang sudah baik. Ia mengawal agar apa yang sudah berjalan dengan baik tidak dirusak oleh ide-ide yang belum teruji.
Ia mencegah terjadinya hal-hal yang merugikan, membentengi progres yang telah berjalan dengan baik dan menjaga agar tetap stabil dan terus maju dalam koridor yang benar.
Bagaimana proses berpikir negatif melakukannya? Informasi. Ia menggunakan informasi yang terpercaya dan alasan-alasan logis.
Renungan:
Link Terkait
Pola Pikir (Kerangka Berpikir) Sebagai Fondasi Seluruh Tindakan Kita
Bagaimana Pola Pikir Terbentuk?
Bagaimana Pola Pikir Berubah?
Faktor X dalam Proses Perubahan Pola Pikir
Tips Merubah Pola Pikir
Mata Kuliah Filsafat: 'Nutrisi' untuk Pikiran
Melatih Pikiran dengan Membaca
Kekuatan Berpikir Negatif (Kritis)
Tips Mengurangi Kebiasaan Mengkritik
Delapan (8) Tips Mencegah Stress Berlebihan
Copyright 2009-2023 putra-putri-indonesia.com