Memilih pacar relatif lebih mudah dari pada memilih calon pasangan hidup. Bila memilih pacar sering berdasarkan perasaan cinta yang emosional, daya tarik phisik, uang atau yang lain, tidak demikian kalau memilih calan isteri atau suami.
Selain keyakinan, pertimbangan
rasional perlu agar dapat tenang menghadapi persoalan-persoalan
yang mungkin terjadi ketika sudah berumah tangga.
Banyak
kegagalan rumah tangga terjadi karena persiapan-persiapan yang
minim. Keputusan untuk berumah tangga dibuat berdasarkan informasi yang
parsial; pre-marital konseling dilewatkan.
Pemikiran yang lebih dalam
tentang tujuan berkeluarga dan tantangannya minim diterima sebelum memutuskan untuk berkeluarga.
Mental kurang dipersiapkan untuk menghadapi beragam kesulitan.
Tips
di bawah ini adalah beberapa dari sekian banyak tips memilih calon istri atau suami, yang dapat
menolong Anda memasuki kehidupan berkeluarga.
Tips ini kami sarikan dari
pengalaman-pengalaman orang yang pernah berbagi pengalaman dengan kami
ditambah dengan pengalaman kami sendiri.
Pertama, usahakanlah calon pasangan hidup menarik buat Anda. Dengan kata lain, perlu ada rasa cinta. Apakah itu dipicu oleh cinta yang emosional atau daya tarik phisik- calon pasangan Anda harus menarik.
Kalau calon tidak menarik secara phisik, lebih baik Anda
tunda untuk melamarnya. Tidak mudah menjalani kehidupan dengan calon
pasangan selama belasan atau puluhan tahun ke depan kalau unsur ini
tidak ada di awal hubungan Anda.
Kedua, persiapkan diri Anda menerima calon pasangan Anda baik secara mental maupun phisik di masa mendatang.
Waktu akan memberitahu bagaimana tampilan calon pasangan Anda, baik
phisik maupun mental.
Hari ini bisa saja calon pasangan kelihatan cantik, menarik atau ganteng, tetapi waktu akan mengungkap realitas calon pasangan hidup Anda di kemudian hari.
Semakin bertambah umur, phisik pun akan melemah. Kecantikan atau kegagahan makin lama akan berkurrang. Tadinya kulit bagus, lambat laut akan berkeriput. Pria yang tadinya gagah, lama-kelamaan akan lemah. Ini sudah hukum alam.
Phisik dan daya tarik sudah pasti menurun dengan bertambahnya usia. Namun, ada dua kemungkinan perubahan karakter dari calon pasangan Anda: membaik atau memburuk.
Kalau membaik- ini akan menguntungkan keluarga Anda nantinya. Keluarga Anda akan menikmati kebahagiaan bersama calon pasangan hidup Anda.
Kalau karakter itu memburuk- ini akan membuat Anda stress bahkan hidup Anda bisa seperti di penjara. Anda bisa menyesal kecuali Anda bisa menggusur pemikiran-pemikiran buruk dari pikiran.
Jadi, apapun kondisi mental dan phisik calon pasangan Anda nantinya, terimalah dia apa adanya.
Ketiga, ambillah pelatihan berbicara sebelum berkeluarga. Saat ini Anda dapat berkomunikasi dengan baik dan menyenangkan dengan calon pasangan Anda.
Namun, bila udah berumah tangga, aktifitas
keluarga bisa jadi rutinitas. Setiap hari Anda melihat calon Anda dengan
segala kelebihan dan kekurangannya. Anda akan tidur bersamanya dan makin banyak mengenalnya.
Masalah-masalah akan muncul dalam
keluarga. Mulai dari masalah sepele sampai masalah besar seperti
pekerjaan, hubungan affair dengan wanita atau pria lain.
Dalam memecahkan masalah-masalah yang muncul, komunikasi yang baik merupakan salah satu kunci untuk memecahkan persoalan-persoalan yang terjadi sebesar apapun persoalan itu.
Bila Anda dengan baik berkomunikasi dengan pasangan hidup Anda, Anda kemungkinan besar akan berhasil dalam keluarga.
Jika tidak, masalah demi masalah akan datang dan rumah tangga
Anda akan banyak diisi oleh percekcokan yang saling menyalahkan.
Jadi,
ambillah kursus berbicara sebelum Anda memulai hidup baru atau Anda
langsung mengambil pelatihan berbicara segera setelah Anda menikah.
Jangan tunggu sampai persoalan sudah menumpuk baru Anda sadar pentingnya
komunikasi yang baik.
Keempat, usahakan calon pasangan punya keyakinan yang sama dengan Anda. Maksud saya adalah agama. Bila Anda beragama Kristen, carilah calon yang beragama Kristen; bila Anda beragama Islam, carilah calon yang beragama Islam.
Saya tidak menyarankan Anda berganti agama karena pasangan Anda memintanya atau meminta syarat ganti-agama bagi calon pasangan Anda. Itu tidak baik buat Anda maupun keluarga Anda nantinya.
Keyakinan merupakan hal yang sangat penting. Itu tidak bisa dipaksakan bagi calon pasangan hidup Anda. Tidak banyak artinya bagi Anda menikah dengan orang yang berubah agama karena persyaratan Anda.
Keyakinan yang sejati merupakan anugerah dari Tuhan. Oleh karena ini anugerah, Anda dan calon pasangan hidup Anda tidak dapat melakukan apa-apa terhadapnya.
Keyakinan kadang bahkan sering merupakan dasar dari segala pandangan hidup. Pandangan terhadap keluarga, uang, pekerjaan, pasangan hidup, waktu, anak, pendidikan dan apa saja- ini sering didominasi oleh keyakinan.
Oleh sebab itu, pikirkanlah matang-matang keyakinan Anda dan keyakinan calon pasangan hidup Anda sebelum memutuskan untuk berkeluarga.
Banyak fakta menunjukkan bahwa pasangan suami isteri yang mempunyai keyakinan yang sama tidak selalu bahagia bahkan banyak mengalami hal yang lebih buruk dari keluarga yang tidak beragama atau tidak aktif menjalankan agamanya.
Jadi, tidak ada jaminan
bahwa menikah dengan calon pasangan yang mempunyai keyakinan yang sama
akan menghasilkan keluarga bahagia.
Namun, punya keyakinan yang sama akan membantu Anda untuk mencapai sasaran-sasaran hidup Anda di masa mendatang. Keyakinan akan menjadi penuntun bagaimana Anda menjalani hidup Anda.
Lagi pula, keyakinan Anda juga akan menentukan masa depan Anda juga setelah Anda meninggalkan dunia ini.
Jadi, mengapa mengorbankan keyakinan Anda untuk mendapatkan
calon pasangan hidup Anda. Lebih baik Anda tunggu bila Anda belum
mendapatkan calon yang mempunyai keyakinan yang sama. (JM)
Copyright 2009-2023 putra-putri-indonesia.com
Berlangganan
Putra-Putri-Indonesia.com (Free)