Bagaimana falsafah-tentang-waktu kita? Apa yang kita lakukan saat ini merupakan cerminan pandangan kita terhadap waktu. Bila kita menghargai waktu- ini tercermin dari perkataan dan tindakan kita.
Kita tidak bermalas-malasan- bekerja, melakukan tugas-tugas yang dibebankan kepada kita. Tidak kita biarkan setetespun waktu terbuang percuma.
Bila kita tidak menghargai waktu- ini juga terpancar dari perkataan dan tindakan kita.
Kita akan menghabiskan waktu melakukan hal-hal yang tidak bernilai, menginvestasikan waktu terhadap hal-hal yang tidak bermanfaat atau membicarakan hal-hal yang tak perlu.
Ada dua falsafah waktu. Pertama, waktu ibarat lingkaran. Bagi pemeluk paham ini, waktu akan datang kembali; sejarah berulang. Orang yang hidup akan mati, kemudian, hidup kembali.
Ada kelahiran kembali. Namun, bagaimana eksistensinya ketika ia hidup kembali- ini tergantung dari perbuatannya.
Bila saat ini ia hidup sebagai manusia yang bermurah hati, tidak menipu, tidak berbohong, tidak mencuri, dan kemudian mati, ia dapat hidup kembali berupa manusia yang lebih suci.
Bila selama ia hidup ia banyak berbuat jahat, mencuri uang orang atau
uang negara, menipu, berbohong- ia dapat hidup kembali berupa binatang.
Eksistensi seseorang pada kelahiran kembali tergantung dari perbuatan
ketika ia hidup.
Falsafah yang kedua adalah bahwa waktu bersifat linier.
Waktu ibarat garis lurus. Waktu berawal dan waktu berakhir.
Kesementaraan akan 'bergabung' dengan kekekalan. Ada kontinuitas antara
waktu saat ini dan kekekalan.
Kerajaan, dinasti dan negara berawal dan akan berakhir suatu saat. Kerajaan Mesir, Kerajaan Romawi, Dinasti Mongol, termasuk Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit pernah muncul, mengalami masa kejayaan dan punah.
Negeri kita juga demikian; berapa lama eksistensi MKRI tergantung dari moralitas masyarakat, bagaimana negeri ini dipimpin dan sudah pasti ada campur tangan Sang Ilahi.
Bagaimana pun, NKRI suatu saat akan berakhir. Hanya manusia dan malaikat yang
tidak berakhir sekalipun ia berawal.
Dalam falsafah waktu yang bersifat
linier, manusia
yang masuk ke dalam kekekalan akan tetap hidup, tetapi kehidupan di sana
berbeda dengan kehidupan saat ini. Matahari, bulan, bintang, planet dan
galaksi tidak akan ada lagi.
Akan ada bumi dan langit yang baru, yang berbeda dengan bumi dan langit yang sekarang.
Saya pribadi mempunyai keyakinan bahwa
waktu akan berakhir. Ada awal dan akhir dari segala sesuatu. Suatu saat
kita masing-masing akan memberi pertanggungjawaban kepada Sang Ilahi.
Segala
yang kita lakukan dalam kesementaraan ini akan dibuka kembali. Segala
rahasia dalam hati atau pikiran, yang tidak diketahui siapapun, akan
dipaparkan. Tidak ada yang ditutupi.
Falsafah-tentang-waktu kita menentukan sikap kita terhadap kehidupan sehari-hari. Bila kita percaya bahwa waktu akan berakhir- ini akan mempengaruhi hidup kita.
Kita menghargai waktu. Kita menggunakan waktu sebaik mungkin. Kita menggali potensi diri, memilih karir yang cocok dengan kepribadian kita dan menggunakannya untuk kebaikan masyarakat. Kita bekerja keras.
Kita
rajin dan tidak bermalas-malasan dalam pekerjaan. Kita menjunjung
tinggi nilai-nilai yang bermutu. Kita tidak melakukan sesuatu yang
jahat.
Sebaliknya, bila kita tidak percaya bahwa waktu tidak
berakhir atau hanya tahu bahwa waktu akan berakhir- ini juga akan
menentukan sikap hidup kita.
Kita
mungkin mengetahui pentingnya menggali potensi diri, tetapi
menggunakannya hanya untuk kepentingan pribadi. Kita menjunjung
nilai-nilai yang luhur bila tidak merugikan diri kita.
Anda
mungkin tidak menghormati orang tua Anda. Anda mungkin hubungan affair
dengan pria atau wanita lain, mengambil milik orang lain, mengatakan
hal-hal yang tidak benar atau menginginkan milik orang lain- harta,
isteri, pembantu atau apa saja yang dimiliki orang lain.
Falsafah tentang waktu Anda menentukan sikap Anda terhadap hidup ini.
Link Terkait
Bila Hari Terakhir Anda Adalah Hari ini, Apa yang Anda akan Lakukan?
Waktu Adalah Uang: Falsafah yang Keliru
Meraih Pekerjaan ideal dalam Waktu yang Sementara
Dari Falsafah tentang Waktu ke Daftar Pelatihan
Copyright 2009-2023 putra-putri-indonesia.com
Berlangganan
Putra-Putri-Indonesia.com (Free)
Waktu Adalah Uang: Falsafah yang Keliru