Bila hari Ini adalah hari terakhir Anda, apa yang akan Anda lakukan? Tentulah pertanyaan ini tidak selalu terjadi pada setiap orang. Tidak semua orang punya nasib seperti ini.
Namun,
bukan tidak mungkin bahwa hari ini adalah waktu terakhir Anda. Dan bila
itu benar-benar terjadi, apa yang akan Anda lakukan?
Ketika saya menuliskan pertanyaan itu, saya berpikir sejenak dan mencoba menjawap pertanyaan tersebut. Tidak mudah menjawabnya.
Anda dan saya akan membutuhkan waktu yang relatif cukup banyak untuk memikirkan hal-hal yang paling penting dalam hidup. Mungkin Anda akan memberikan petuah bagi isteri dan anak-anak Anda atau nasihat-nasihat terakhir kepada mereka.
Barangkali Anda akan mewariskan tugas yang belum selesai Anda kerjakan atau anda mengungkapkan rahasia yang selama ini Anda pendam dari isteri dan anak-anak Anda.
Tidak banyak yang punya falsafah hari-ini-adalah-hari-yang-terakhir. Sebagian beranggapan bahwa mereka akan hidup lama.
Orang yang masih belasan tahun mungkin berpikir bahwa ia akan hidup seperti orang yang sudah berumur 70 atau 80 tahun.
Karena ia melihat bahwa banyak orang yang menjadi tua ia berpikir bahwa ia akan menjadi tua juga. Belum tentu. Belum tentu Anda berumur panjang. Bisa saja Anda sakit tiba-tiba dan Anda menghadap Tuhan Yang Maha Esa.
Di halaman ini saya menuliskan beberapa tulisan yang diharapkan dapat memberikan Anda sebuah wawasan baru tentang waktu. Tentulah, wawasan seperti ini bukan sesungguhnya baru.
Ini adalah pandangan yang sudah berumur ratusan bahkan ribuan tahun. Namun, saya perlu menyajikan kembali ke hadapan Anda pentingnya waktu bagi Anda dan saya sebab hari-hari terakhir Anda dan saya bisa saja semakin dekat.
Ada beberapa hal yang patut direnungkan. Pertama, falsafah tentang waktu, yang terpancar dari sikap terhadap kehidupan.
Ada dua falsafah penting dan kedua-duanya sama-sama menarik. Pertama, falsafah waktu yang bersifat lingkaran. Kedua, falsafah waktu yang bersifat linier.
Kedua, berapa nilai waktu kita? Ada nilai waktu menurut versi manusia atau perusahaan yang memberi gaji kepada setiap bulan atas jasa yang diberikan.
Ketiga, waktu adalah uang: falsafah yang keliru, falsafah yang berkembang di Abad 18.
Keempat, meraih pekerjaan yang ideal dalam waktu yang sementara, pentingnya mencari dan menekuni pekerjaan yang ideal, yang sesuai dengan bakat dan talenta.
Link Terkait
Waktu Adalah Uang: Falsafah yang Keliru
Meraih Pekerjaan Ideal dalam Waktu yang Sementara
Dari Hari Terakhir ke Halaman Depan
Copyright 2009-2023 putra-putri-indonesia.com
Berlangganan
Putra-Putri-Indonesia.com (Free)
Kontak
0813-1141-8800
Kecakapan apa yang kita butuhkan dalam hidup kita?
Ini kebiasaan penting untuk memperbaiki komunikasi. Silahkan Anda coba!