Isi Pikiran Dalam khotbah yang saya dengar dua minggu lalu, ada perkataan yang menarik diucapkan pendeta, "Ada 4 orang yang tahu kalau seseorang berbuat dosa: Tuhan, Setan, hati nurani, dan diri sendiri."
Terus melintas satu pertanyaan. Kalau seseorang berdosa dalam pikiran dan dosanya belum berupa tindakan nyata, kata-kata atau tulisan, apakah Setan tahu?
Apakah Setan mengetahui isi pikiran seseorang sekalipun yang dipikirkan itu masih berupa ide-jahat atau masih sebatas khayalan?
Setiap orang, yang lahir dari hasil persetubuhan laki-laki dan perempuan, adalah orang berdosa. Seluruh eksistensi dirinya berdosa. Baik hati, pikiran dan tubuhnya berdosa.
Dosa beragam. Ada yang masih dalam bentuk ide di pikiran; ada yang berupa tindakan, ucapan dan tulisan. Kalau tindakan berdosa itu nyata, dan dapat dilihat oleh mata atau didengar oleh telinga, ada 4 pihak yang tahu: diri, hati nurani, Setan dan Tuhan.
Namun, kalau dosa itu masih dalam khayalan atau masih dalam pikiran saja, Setan belum tahu. Sekalipun Setan selalu menguntit Anda dan saya dari belakang, ia tidak tahu apa isi pikiran kita.
Kita tahu keberadaan seseorang setelah kita mendengar tentang orang itu. Dan akan lebih jelas setelah kita mendengar apa yang diucapkan orang itu kepada kita atau apa saja yang ia lakukan, yang dilihat oleh mata kepala kita sendiri.
Ucapan atau tindakan seseorang- ini menggambarkan sebagian isi pikirannya. Kata-kata yang ditulis di wa pun bisa menggambarkan sebagian isi pikiran.
Seperti manusia, Setan tahu sebagian isi pikiran lewat tindakan, kata-kata atau tulisan kita. Setan juga bisa memprediksi kecenderungan kita setelah ia mempelajari tindakan, kata-kata dan tulisan kita. Ia bisa membuat 'mapping' kelakuan kita di masa mendatang.
Memang masih misteri apakah Setan selalu melihat Anda dan saya? Apakah Setan selalu mengikuti kita atau tidak? Apakah Setan dapat melihat kita pada posisi berjarak 10 kilometer?
Tidak diketahui apakah ajudan Setan selalu mengikuti gerak-gerik Anda dan saya- ini tidak diungkap di buku-buku yang ada.
Yang diketahui adalah bahwa Setan lihai menggoda manusia. Orang yang tidak berdosa pun bisa ia kelabui sampai jatuh ke dalam dosa. Jadi, ia sangat pintar.
Hal lain yang perlu diketahui adalah bahwa orang yang sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan selalu diikuti Setan.
Ia rajin ronda dan jalan keliling ke segala sudut di dunia ini memantau gerak gerik orang yang percaya kepada Tuhan. Sedapat mungkin Ia menggoda mereka agar berbuat dosa.
Setan atau timnya mungkin bisa mereka-reka apa yang ada dalam pikiran Anda dan saya. Mungkin Setan dan beberapa ajudannya diskusi bareng di café di angkasa sana menebak isi pikiran kita.
Mungkin mereka taruhan kalau kita sedang memikirkan sesuatu yang jahat setelah Setan mempelajari pola tindakan, kata-kata atau tulisan kita.
Tentu, bagi orang yang sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan- ini tidak perlu dikuatirkan. Sekalipun ia berdosa termasuk berdosa dalam pikiran pun, dosanya sudah diampuni.
Siapa saja yang sudah bertobat- ia mendapat pengampunan dosa termasuk atas dosa dalam pikiran sekalipun.
Yang patut dipertimbangkan adalah upah di surga kalau ia terus berdosa dalam pikiran. Yang tadinya ia mungkin mendapat jatah rumah di 'kluster elit,' ia bisa dipindahkan ke komplek 'perumahan rumah susun sederhana'.
Mungkin ia berkata dalam hati, "Ngontrak di surga pun ngga apa-apalah asal masuk surga." Setan tahu isi pikiran
Ini memang pilihan. Tuhan tidak memaksa orang-orang yang percaya kepada-Nya. Ia memberi kebebasan mau taat atau tidak seperti kebebasan yang Tuhan berikan kepada Adam di Taman Eden.
Mengenai siapa yang masuk surga- ini bukan soal apakah Anda dan saya beragama atau tidak, berperilaku baik atau tidak, tetapi apakah Anda dan saya sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, sesuatu yang misteri, yang perlu diselidiki oleh siapapun yang masih punya hasrat mau tinggal di sana selamanya. (JM)
Link Terkait:
Tes untuk Mengetahui Apakah Seseorang Baik atau Tidak
Seperti Apa Wawasan Dunia Anda?
Copyright 2009-2023 putra-putri-indonesia.com
Your second block of text...