Konseling Keluarga: Istri Sulit Komunikasi
Nama saya Wahyu dari Malang. Saya sudah berkeluarga lebih dari 10 tahun. Saya dan istri mempunyai masalah di masa lalu. Saya pernah mengambil keputusan tanpa konsultasi sama istri.
Sejak itu, istri sulit diajak bicara. Ia sulit mendengar nasihat. Kalau saya bicara, ia sering membantah. Setiap saya ajak bicara, ia sering menjawab dengan ketus. Ia juga mudah marah.
Karena sulit diajak bicara, saya memilih banyak diam daripada ribut. Saya tidak dapat berbuat banyak sebab saya masih menjaga keutuhan keluarga. Saya berharap istri bisa diajak bicara. Apa solusinya agar istri mau berkomunikasi?
Dear Bapak Wahyu,
Bukan hanya Anda yang memiliki masalah komunikasi dengan istri. Ini terjadi dalam banyak bahkan mayoritas keluarga. Sudah ribuan tahun pasangan suami-istri sulit berkomunikasi.
Suami-istri
sering saling menyalahkan dan ini sudah terjadi pada pasangan
suami-isteri yang pertama. Tidak perlu heran bila ini terjadi dalam
keluarga Anda.
Bila diselidiki sejarah, masalah komunikasi menjadi salah satu persoalan besar dalam keluarga. Pengalaman hidup yang relatif lama memang bisa mempengaruhi sikap dalam komunikasi.
Pengalaman dapat membentuk pola pikir dan pola ini dapat mempengaruhi sikap berbicara. Namun, ini tidak terjadi pada pasangan suami-istri yang pertama.
Pasangan suami-istri yang pertama belum lama hidup, tetapi mereka sudah punya masalah dalam komunikasi. Setelah pasangan itu memakan buah pohon terlarang di taman Eden, komunikasi antara pasangan suami-istri menjadi buruk.
Suami menyalahkan istri dan istri menyalahkan yang lain. Saling menyalahkan menjadi hal yang alami bagi pasangan suami-istri sejak itu.
Bila tidak ada niat berubah, salah satu atau keduanya bisa mengambil sikap untuk tidak mau komunikasi. Dan bila ini dibiarkan, relasi suami-istri bisa makin buruk dan masalah keluarga tidak dapat diselesaikan.
Kalau istri tidak dapat diajak berkomunikasi, ini alamat kehancuran keluarga. Bila istri tidak mau lagi mendengar nasihat, tidak banyak lagi yang bisa diharapkan dari keluarga.
Apalagi kalau istri berani membantah suami- ini sudah anomali besar. Suami istri sebaiknya menyadari bahwa komunikasi antara pasangan dapat memecahkan masalah keluarga.
Suami-istri membuat komitmen untuk berkeluarga bukanlah untuk menderita, tetapi menikmati kebahagiaan dengan bersatunya dua insan yang berbeda jenis kelamin. Hanya dalam relasi suami-istri yang harmonis bisa ditemukan makna berkeluarga.
Perkawinan suami-istri tidak dirancang untuk menjadi panggung penderitaan, tetapi panggung untuk saling berbagi; istri menghormati suami; suami mengasihi istri.
Salah satu hal yang dapat Anda lakukan adalah berusaha terus berbicara kepada istri sekalipun istri Anda diam atau membantah.
Kalau tetap istri sulit komunikasi, tetaplah berkomunikasi- via wa atau media lain. Sebaik mungkin berkomunikasilah dengan lembut.
Hindari komunikasi yang dapat memicu kemarahan istri atau sikap ketus. Tindakan kecil apapun dapat memicu istri berkomunikasi buruk dengan Anda karena pola pikir buruk sudah terbentuk begitu kuat.
Hal lain yang dapat Anda lakukan adalah meminta istri mengambil latihan berbicara (Public Speaking). Ini bisa membantu istri bagaimana berkomunikasi baik dengan orang lain.
Di
pelatihan seperti ini, istri dapat belajar prinsip-prinsip
berkomunikasi. Ada beberapa institusi yang sangat baik dalam pelatihan
'public speaking' dan Anda dapat menemukannya di kota Anda.
Apapun masalah dalam keluarga, Anda harus berusaha berkomunikasi dengan istri sebab bila Anda tidak berkomunikasi, masalah keluarga tidak akan pernah terpecahkan.
Tetaplah berjuang untuk dapat berkomunikasi dengan istri sekalipun itu sulit dilakukan.Copyright 2009-2023 putra-putri-indonesia.com
Berlangganan
Putra-Putri-Indonesia.com (Free)
Ini kebiasaan penting untuk memperbaiki komunikasi. Silahkan Anda coba!