Banyak kebiasaan baik yang harus dikembangkan- bangun pagi jam 4.30, menyikat gigi sesudah bangun pagi, menyikat gigi sebelum tidur, makan bersama keluarga, bicara sopan, mengucapkan 'good night' sebelum tidur,
membawa oleh-oleh kalau bertamu ke kenalan atau saudara yang jauh, mengetuk pintu tiga kali sebelum masuk rumah orang lain, dan beragam kebiasaan lainnya termasuk menyapa orang yang lebih tua lebih dulu.
Namun, semua kebiasaan bagus ini tidak mudah dimulai, dilakukan apalagi dipertahankan.
Beberapa hari lalu saya tergoda untuk mengabaikan kebiasaan jalan pagi. Hari itu sudah jam 6.05 pagi. Saya sadar hari itu saya harus jalan pagi, tetapi terlintas pemikiran untuk mengabaikannya.
Saya berpikir sejenak. Kalau saya mengabaikan jalan pagi ini, jalan pagi berikutnya bisa terabaikan. Akhirnya, saya putuskan untuk tetap jalan pagi sekalipun sudah agak terlambat.
Memulai kebiasaan yang baik memang dimulai dengan ide. Perlu menyendiri; sendirian dalam keheningan.
Tepatnya, ada waktu untuk memikirkan dan merenungkan bagaimana menjalani hidup lebih baik termasuk memulai kebiasaan yang baik.
Ada kesadaran bahwa kebiasaan yang baik ada artinya. Ada perenungan bahwa kebiasaan yang baik berguna, paling tidak bagi diri sendiri.
Namun, ide tentang kebiasaan yang baik harus dibungkus dengan niat. Tanpa niat ide hanya ide; ide bisa hanya sebatas di pikiran.
Ide hanya melayang-layang di pikiran dan tidak pernah keluar dari dunia impian. Larut dalam dunia ide dan khayalan memang mengasyikkan.
Pikiran bisa membawa diri kita menikmati dunia pikiran sekan-akan berada di dunia yang lain. Itulah natur dunia impian. Tanpa niat, ide hanya menyita dan menghabiskan waktu tanpa ada nilai yang cukup berarti.
Namun, niat tetap masih sebatas ide juga. Niat harus dilanjutkan ke tahap tindakan.
Contoh konkrit adalah bahwa bangun jam 4.30 setiap pagi, makan malam bersama dengan keluarga, menahan perkataan-perkataan yang tidak penting, tidak memakan gorengan yang dijual di pinggir jalan raya, berhenti makan setelah jam 7 malam dan beragam tindakan lainnya.
Sering sekali, niat berhenti dan tidak sampai kepada tindakan. Namun, bila niat sudah ada dan bulat, umumnya ide-ide untuk memulai kebiasaan baru tinggal satu dua langkah lagi.
Namun, harus disadari bahwa tantangan yang sesungguhnya adalah membuat loncatan dari niat ke tindakan.
Banyak yang gagal memulai kebiasaan yang baik sekalipun sudah ada niat untuk memulainya; banyak yang tahu pentingnya berolah raga untuk kesehatan, tetapi ide itu sirna karena tindakan tidak kunjung diambil.
Perlu dipahami ada satu kekuatan yang selalu melawan niat-niat baik yang muncul dalam diri. Selalu ada pertarungan antara niat baik dan kekuatan yang menahan laju niat itu.
Sedihnya, Anda tidak selalu bisa mengalahkan kekuatan itu. Anda sering hanya bisa mengurangi daya gempur kekuatan merusak itu, tetapi tidak bisa menggusurnya dengan kekuatan sendiri.
Kekuatan merusak itu melekat dalam diri. Semua orang mengalaminya tanpa kecuali.
Namun, dalam perjalanan waktu, ada yang bisa lepas dari jerat itu, ada yang hanya bisa menahan intensitas kekuatan itu, selebihnya tetap diikat dan dipenjara kekuatan yang merusak itu.
Namun, selalu ada peluang bagi siapapun yang ingin memulai kebiasaan yang baik. Pertama, pikirkan dan ambillah waktu untuk memikirkan satu kebiasaan baik dalam hidup Anda.
Ketika Anda melakukan langkah ini, bisa beberapa ide muncul dalam pikiran Anda. Pikiran begitu lincah dan kreatif. Pikiran bisa mengalirkan banyak bahkan puluhan ide ke hadapan Anda.
Namun demikian, fokuslah untuk memulai satu kebiasaan saja dalam waktu yang Anda tentukan, misalnya satu bulan.
Kedua, pikirkanlah dampak-dampak baik dari tindakan itu bagi diri Anda sendiri. Ini penting untuk memberikan alasan bagi pikiran dan membantu hati Anda membulatkan niat.
Bila alasan-alasan logis tentang makna positif dari satu tindakan disordorkan kepada pikrian, seluruh eksistensi Anda akan terangsang untuk melakukannya.
Ketiga, bulatkan niat Anda untuk melakukannya. Ini harus dicamkan baik-baik. Ide itu harus meresap jauh dalam pikiran dan hati agar kekuatan dalam diri Anda terangsang untuk melakukannya.
Kalau hal ini tidak dicamkan dengan begitu serius, ide-ide bisa hanya melintas saja di pikiran dan kemudian Anda lupa karena ide-ide lain akan selalu datang silih berganti mengunjungi Anda.
Keempat, bertindak. Bila ide sudah terpaku dalam hati dan meresap dalam dalam hati Anda, kekuatan akan muncul. 'Di mana ada kemauan di situ ada jalan,' begitu kata pepatah.
Anda akan melihat bagaimana pengaruh dari tindakan pertama yang menjadi landasan dari tindakan-tindakan berikutnya. Lakukanlah langkah ini selama 21 hari.
Ini durasi minimum untuk meraih sebuah kebiasaan. Bila Anda tetap fokus pada kebiasaan baik
yang ingin Anda miliki, terbuka peluang bagi Anda untuk melatih
kebiasaan baik yang lain.
Mau coba? Kalau Anda mau bangun
pagi jam 4.30 pagi, di hari Sabtu, bukan di hari kerja, pertama,
lihatlah jam tangan Anda dan tujukan mata Anda ke angka 4 atau angka
4.30 dan pikirkan sejenak.
Biarkan ide untuk bangun pagi di jam 4.30 pagi menyelinap ke pikiran Anda. Taruhlah jam tangan Anda di samping kepala Anda dan tidurlah.
Besok pagi, 99% Anda akan bangun jam 4.30. Kalau Anda sukses melakukannya, silahkan mengirim kisah Anda ke saya atau tulis komentar Anda di halaman ini. (JM)
Copyright 2009-2023 putra-putri-indonesia.com
Berlangganan
Putra-Putri-Indonesia.com (Free)
New! Comments
Have your say about what you just read! Leave me a comment in the box below.