Transfer Factor (disingkat TF) bukanlah vitamin, mineral, atau herbal. TF adalah "Molekul PENDIDIK Sistem Imun".
Sejak penemuan ini, penelitian tentang TF semakin gencar berlangsung di era tahun 1950-an, 1960-an, dan 1970-an.
Dengan berkembangnya teknologi, banyak manfaat yang ditemukan dari TF. Ada 3000 penelitian ilmiah dilakukan dan $40 juta uang diinvestasikan untuk penelitian yang melibatkan para ahli dari 60 negara.
Namun, penelitian ini berhenti oleh dua hal. Pertama, ditemukannya antibiotik. Antibiotik relatif murah untuk diproduksi dan cukup efektif menangkal berbagai penyakit.
Kedua adalah kontaminasi persediaan darah dengan HIV dan Hepatitis C. Oleh karena TF hanya mungkin diperoleh dari darah, para ahli menghentikan penelitiannya.
Pada tahun 1986, dua orang ahli terkemuka menemukan bahwa para ibu menurunkan Transfer Factor kepada bayinya melalui plasenta dan kolostrum untuk memberikan sistem imun agar dapat bertahan hidup dalam lingkungan yang tidak sehat. TF terdapat dalam susu kolostrum (susu 3-hari pertama) dari ibu yang baru melahirkan.
Hal yang sama juga terjadi pada lembu. Anak lembu yang tidak mendapatkan kolostrum dari induknya tidak dapat bertahan hidup. Para ilmuwan membuat penelitian terhadap anak-anak lembu yang baru lahir. Anak lembu yang tidak mendapatkan kolostrum dari induknya mati dalam beberapa hari. Ini disebabkan anak lembu tadi tidak memiliki sistem ketahanan tubuh yang memadai untuk melawan kuman, bakteri, virus atau yang sejenis.
Sebaliknya, anak lembu yang mendapatkan susu kolostrum dari induknya mampu bertahan hidup. Sekalipun tidak separah anak lembu, bayi yang tidak mendapatkan kolostrum dari ibunya tidak akan mendapatkan sistem kekebalan tubuh yang baik.
Perkembangan teknologi, bakteri yang semakin kebal terhadap antibiotik dan koleksi data yang dilakukan oleh 4Life Research dari jutaan konsumen merubah sejarah TF.
4Life Research adalah institusi yang
pertama membuat TF, yang terbuat dari kolostrum susu sapi, hadir di
pasar. Para ahli 4Life Research menggabungkan TF dari kolostrum susu
sapi dan telur menjadi produk yang ada sekarang. Kombinasi kedua TF ini
meningkatkan efektifitas sebesar 185 %.
Ternyata,
TF dari kolostrum susu sapi dan telur jauh lebih hebat dari TF yang
didapat dari ibu karena baik lembu dan ayam lebih sering berhadapan
dengan lingkungan yang penuh dengan bakteri atau kuman dari pada manusia
yang lingkungannya lebih steril.
TF
sudah digunakan di Cina, Polandia, Itali dan negara lain, tetapi tidak
ditemukan di pasar secara komersial oleh karena kekurangan teknologi.
Para
ilmuwan dan ahli fisika terkemuka membuat keselamatan dan manfaat yang
hebat dari Transfer Factor. Metode proses yang memberikan kemampuan
ekstraksi dari TF dalam skala besar, membuat TF dapat hadir dalam
kemasan sekarang. Ini dimulai tahun 1998 oleh 4Life Research.
Pada tahun 2004, hadirlah TF Tri Factor Formula (sering juga disebut TF Advanced); tahun 2005, TF Riovida.
Link Terkait
Copyright 2009-2023 putra-putri-indonesia.com
Berlangganan
Putra-Putri-Indonesia.com (Free)