Apa tujuan pendidikan yang sesungguhnya? Di sepanjang sejarah, beberapa tokoh penting telah merumuskan sasaran pendidikan. Tokoh pertama adalah Plato. Ia seorang filosof besar.
Di dalam bukunya yang berjudul Republic, ia sangat menekankan pendidikan
untuk
mewujudkan negara idealnya. Plato mengatakan bahwa tugas pendidikan
adalah membebaskan dan memperbaharui; ada pembebasan dari belenggu
ketidaktahuan dan ketidakbenaran.
Pembebasan dan pembaharuan itu akan membentuk manusia yang utuh, yaitu manusia yang berhasil menggapai segala keutamaan dan moralitas jiwa, yang akan mengantarnya ke ide yang tertinggi yaitu kebajikan, kebaikan, dan keadilan.
Tokoh lain adalah Aristoteles, seorang filosof besar dan juga murid Plato. Ia mempunyai sasran pendidikan yang mirip dengan Plato.
Tetapi, Aristoteles mengaitkannya dengan tujuan negara. Ia mengatakan bahwa tujuan pendidikan haruslah sama dengan tujuan akhir dari pembentukan negara yang harus sama pula dengan sasaran utama pembuatan dan penyusunan hukum serta harus pula sama dengan tujuan utama konstitusi, yaitu kehidupan yang baik dan yang berbahagia (eudaimonia).
Di Eropah, sejak abad ke-14, tujuan universitas adalah mencari kebenaran.
Istilah universitas pada zaman itu dipakai dalam arti yang khusus, yaitu menunjuk pada kelompok-kelompok guru dan para mahasiswa, kelompok-kelompok atau badan-badan yang terjamin tidak dicampuri atau diganggu dari luar oleh kekuatan-kekuatan politik, ekonomi dan lain-lainnya. Badan-badan ini mempunyi ciri yang khas berupa partisipasi mahasiswa dari seluruh benua Eropa.
Universitas berdiri sebagai suatu lembaga yang bebas dari politik dan mengatasi posisi negara. Pada masa abad Pertengahan sampai Revolusi Industri misalnya, muncul universitas-universitas seperti Bologna di Italia, Oxford dan Cambridge di Inggris, Heidelberg di Jerman, Universitas Paris di Prancis, Harvard, Yale, dan Columbia di AS.
Institusi-institusi ini terpisah dari dunia sekuler dan sering disebut sebagai menara gading, tempat berkumpulnya kaum elite untuk mencari kebenaran demi kebenaran itu sendiri.
Mencari kebenaran- itulah citra yang dapat kita pelajari dari tujuan pendirian universitas-universitas itu.
Di kemudian hari, khususnya universitas-unversitas di Amerika Serikat,
mata kuliah engineering (rekayasa) dimasukkan ke dalam kurikulum, tetapi
citra bahwa universitas untuk mencari kebenaran tetap dipelihara.
Kasus
yang menarik terjadi di Jepang, khsususnya pada masa Restorasi Meiji.
Tujuan pendidikan dibuat sinkron dengan tujuan negara; pendidikan
dirancang adalah untuk kepentingan negara.
Motif dari reformasi
pendidikan yang dimotori oleh arsitek pendidikan Jepang seperti Mori
Arino pada era Restorasi Meiji adalah mempertahankan negara.
Semua
kebijakan-kebijakan dalam dunia pendidikan diambil demi kepentingan
negara. Logika sistem pendidikannya adalah demi menjamin sukses agar
dapat bersaing dengan negara-negara besar lainnya;
kebijaksanaan
pendidikannya mempunyai tujuan untuk meningkatkan kekayaan dan kekuatan
negara dengan tujuan untuk menempatkan Jepang pada kedudukan yang sama
tinggi dalam waktu sesingkat mungkin dengan negara-negara besar lainnya.
Jadi, tujuan (sasaran) pendidikan di Jepang bukan untuk mencari kebenaran
seperti yang terjadi di universitas-universitas tertua di Barat. Yang
dipentingkan adalah hal yang berguna saja.
Mori berpendapat bahwa
kegairahan dalam menuntut ilmu seharusnya mengutamakan penerapan daya
guna daripada mencari kebenaran demi kebenaran itu sendiri.
Dalam pidatonya ia menjelaskan pandangannya, "Melulu mengkhotbahkan prinsip-prinsip berbagai soal dan melulu menjunjung tinggi perilaku-perilaku mulia adalah jauh dari kehidupan nyata di dunia ini.
Membaca buku dan menulis esei tidaklah bermanfaat bagi tindakan nyata. Mereka yang asyik dalam melakukan hal-hal demikian itu bukanlah termasuk mereka yang saya maksudkan sebagai orang-orang yang mempunyai kecakapan.
Dalam masa persaingan dengan negara-negara asing seperti
sekarang ini, orang-orang yang acuh tak acuh macam itu tidak mungkin
memenuhi kebutuhan-kebutuhan mendesak negara kita.
Itulah
beberapa tujuan pendidikan yang pernah muncul dalam sejarah yang bisa
dibuat jadi pegangan untuk merancang tujuan pendidikan di negeri ini.
Renungan:
Link Terkait
Menilai Tinggi Kecerdasan Melalui Pendidikan
Beberapa Tujuan Pendidikan yang Pernah Muncul dalam Sejarah
Manusia Sebagai Fokus Pendidikan
Tanggung Jawab dan Peran Orang Tua dalam Pendidikan
Tujuan (Sasaran) Pendidikan Nasional
Kecakapan Dasar yang Anda Perlukan untuk Berkiprah di Dunia Kerja
Melatih Pikiran dengan Membaca
Mata Kuliah Filsafat: 'Nutrisi' untuk Pikiran
Akibat Salah Memilih Jurusan di Perguruan Tinggi
Kapan Masa Berlaku Sebuah Gelar Akademis?
Jangan Pernah Berhenti Belajar
Copyright 2009-2023 putra-putri-indonesia.com